Kecanduannya terhadap makanan olahan dimulai sejak kecil

Kecanduannya terhadap makanan olahan dimulai sejak kecil

‘Gangguan ini hampir membunuh saya’: Kecanduannya terhadap makanan olahan dimulai sejak kecil

Jeffrey Odwazny, penduduk asli Chicago, mengatakan dia telah kecanduan makanan ultraproses sejak dia masih kecil.

“Saya sangat tertarik pada makanan ultra-olahan yang manis – rasanya seperti dorongan fisik. Saya harus mengonsumsinya,” katanya. “Orang tua saya akan menemukan tas besar berisi bungkus permen tersembunyi di lemari saya. Saya akan mencuri barang-barang dari toko saat masih kecil dan kemudian saat dewasa.”

Sekitar 12% dari hampir 73 juta anak-anak dan remaja di Amerika Serikat saat ini berjuang melawan kecanduan makanan serupa, menurut penelitian. Untuk dapat didiagnosis, anak-anak harus memenuhi kriteria Yale Food Addiction Scale yang sama ketatnya dengan kriteria gangguan penggunaan alkohol atau kecanduan lainnya.

“Anak-anak kehilangan kendali dan makan sampai pada titik di mana mereka merasa sakit secara fisik.” Kata Ashley Gearhardt, profesor psikologi di Universitas Michigan di Ann Arbor yang melakukan penelitian dan mengembangkan skala kecanduan Yale.

Kecanduannya terhadap makanan olahan dimulai sejak kecil

Kecanduannya terhadap makanan olahan dimulai sejak kecil

“Mereka sangat mengidam dan mungkin menyelinap, mencuri, atau menyembunyikan makanan ultraproses.” Kata Gearhardt. “Mereka mungkin berhenti jalan-jalan bersama teman atau melakukan aktivitas lain yang biasa mereka nikmati demi tetap berada di rumah dan makan, atau mereka merasa terlalu lesu karena makan berlebihan untuk berpartisipasi dalam aktivitas lain.”

Penelitiannya juga menunjukkan sekitar 14% orang dewasa secara klinis kecanduan makanan. Terutama makanan ultraproses dengan kadar gula, garam, lemak, dan zat aditif yang lebih tinggi.

Sebagai perbandingan, 10,5% orang Amerika berusia 12 tahun ke atas didiagnosis menderita gangguan penggunaan alkohol pada tahun 2022, menurut Survei Nasional Penggunaan Narkoba dan Kesehatan.

Meskipun banyak orang yang kecanduan makanan mengatakan bahwa gejala mereka mulai memburuk secara signifikan pada masa remaja. Beberapa orang mengingat masa kecil mereka yang berfokus pada makanan ultra-olahan.

“Pada usia 2 atau 3 tahun, anak-anak cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan ultra-olahan setiap hari dibandingkan buah atau sayuran, terutama jika mereka miskin dan tidak memiliki cukup uang di keluarga mereka untuk mendapatkan makanan berkualitas.” Gearhardt dikatakan. “Makanan ultra-olahan harganya murah dan ada di mana-mana, jadi ini juga merupakan masalah keadilan sosial.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *