Koalisi sayap kanan di Parlemen Eropa mengusir partai AfD Jerman

Koalisi sayap kanan di Parlemen Eropa mengusir partai AfD Jerman menyusul komentarnya mengenai tentara SS

Koalisi partai sayap kanan di Parlemen Eropa telah mengusir Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) Jerman menyusul komentar kandidat utama mereka tentang tentara Nazi SS selama Perang Dunia II.

“Biro Kelompok Identitas dan Demokrasi di Parlemen Eropa hari ini memutuskan untuk mengecualikan delegasi Jerman, AfD, dengan segera.” Kata koalisi tersebut – yang disebut Biro Kelompok Identitas dan Demokrasi, atau Grup ID – dalam sebuah pernyataan. pada hari Kamis.

“ID Group tidak ingin lagi dikaitkan dengan insiden yang melibatkan Maximilian KRAH. Ketua daftar AfD untuk pemilu Eropa,” katanya.
Krah, kandidat utama AfD dalam pemilu Eropa bulan depan. Telah dilarang tampil di depan umum oleh partainya, menyusul komentar kontroversial tentang tentara Nazi SS di surat kabar Italia La Repubblica pada akhir pekan.

Dalam wawancara surat kabar tersebut, Krah dikutip mengatakan: ”Sebelum saya menyatakan seseorang sebagai penjahat, saya ingin tahu apa yang dia lakukan. Di antara 900 ribu orang SS, terdapat juga banyak petani: tentu saja terdapat persentase penjahat yang tinggi. Namun tidak semuanya. Saya tidak akan pernah mengatakan siapa pun yang mengenakan seragam SS otomatis menjadi penjahat.”

Koalisi sayap kanan di Parlemen Eropa mengusir partai AfD Jerman

SS (Schutzstaffel) adalah organisasi paramiliter besar di bawah kepemimpinan Adolf Hilter. Yang peran utamanya adalah menjaga kamp konsentrasi pada Perang Dunia II.

Pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen dari Partai National Rassemblement (RN) juga mengatakan mereka tidak akan lagi duduk di kelompok parlemen yang sama dengan AfD setelah pemilu bulan depan.

AfD pada hari Rabu mengatakan bahwa pernyataan kontroversial Krah telah menyebabkan “kerusakan besar pada partai dalam kampanye pemilu saat ini. Yang mana kandidat tersebut memberikan dalihnya.”

Pernyataan itu menambahkan bahwa Krah telah mengambil “tanggung jawab penuh” atas tindakannya dan setuju untuk segera mundur dari dewan eksekutif federal AfD.

James Frater dari CNN melaporkan dari London, Nadine Schmidt dan Seb Shukla dari Berlin, dan Barbie Nadeau dari Roma.