Remaja India diduga membunuh dua orang saat mengemudi dalam keadaan mabuk. Sebagai hukuman, dia disuruh menulis esai
Kemarahan meningkat di India setelah seorang remaja yang diduga membunuh dua orang saat mengemudi dalam keadaan mabuk diperintahkan untuk menulis esai sebagai hukuman, dengan banyak yang menuntut hukuman yang lebih berat dan menuduh pengadilan memberikan keringanan hukuman.
Anak laki-laki berusia 17 tahun tersebut diduga sedang mengendarai mobil Porsche di kota Pune pada hari Minggu ketika kendaraan tersebut menabrak sepeda motor, menewaskan dua orang, menurut wakil kepala menteri negara bagian Maharashtra Devendra Fadnavis.
Anak di bawah umur itu ditahan dan kemudian diserahkan ke Dewan Peradilan Remaja. Di mana dia dibebaskan dengan jaminan dan diberikan 15 hari pelayanan masyarakat. Ia juga diminta menulis esai tentang keselamatan jalan raya, kata Fadnavis.
“Kemarahan semakin meningkat setelah ini. Menurut polisi, anak laki-laki itu berusia 17 tahun 8 bulan. Ini adalah kejahatan yang keji,” katanya kepada wartawan pada hari Selasa, sambil menunjuk pada perubahan undang-undang remaja di India pada tahun 2015, yang mengizinkan anak-anak di atas 16 tahun untuk diadili sebagai orang dewasa jika mereka diduga melakukan kejahatan yang “keji”.
Remaja India diduga membunuh dua orang saat mengemudi dalam keadaan mabuk
CNN telah berusaha menghubungi pengacara tersangka pengemudi. Prashant Patil, untuk memberikan komentar.
Video CCTV, yang konon direkam beberapa saat sebelum kecelakaan. Menunjukkan sebuah Porsche putih melaju kencang di jalan utama yang sibuk. Orang-orang terlihat bergegas ke lokasi kecelakaan, hal ini tidak tergambar dalam video yang dibagikan secara luas di media sosial dan disiarkan di saluran berita lokal.
Ayah anak di bawah umur tersebut telah ditangkap karena diduga mengizinkan putranya mengemudi meskipun masih di bawah umur, menurut Komisaris Polisi Pune Amitesh Kumar. Usia legal mengemudi di India adalah 18 tahun.
Tiga orang yang menyajikan minuman keras ringan juga telah ditangkap, tambah Kumar.
“Kami telah menerapkan pendekatan seketat mungkin, dan kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk memastikan bahwa dua nyawa muda yang hilang mendapatkan keadilan, dan terdakwa mendapatkan hukuman yang pantas,” katanya.
Insiden ini mendominasi berita utama di India dan memicu kemarahan luas. Sehingga banyak orang yang mengutuk kondisi jaminan anak laki-laki tersebut di media sosial.
Suresh Koshta, yang putrinya berusia 24 tahun tewas dalam kecelakaan itu. Mendesak pihak berwenang untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap tersangka pengemudi.
Leave a Reply