Pembangkit listrik terdapat mana saja meningkatkan risiko bencana kebakaran hutan

Pembangkit listrik terdapat mana saja meningkatkan risiko bencana kebakaran hutan

Pembangkit listrik terdapat mana saja meningkatkan risiko bencana kebakaran hutan .

Pembangkit listrik yang terdapat di mana saja, kuat, dan nampaknya tidak beresiko memacu kenaikan kebakaran rimba yang lebih besar, cepat, dan menghancurkan di Amerika Serikat.

Rumput sama jumlahnya dengan cahaya matahari, dan pada keadaan cuaca yang pas, rumput seperti bahan bakar untuk kebakaran rimba: Yang dibutuhkan hanya recikan api agar dapat meletus.

Emisi yang mengakibatkan pemanasan global datangkan musibah pada temperatur dan curahan hujan. Hingga menyebabkan kebakaran lebih besar dan seringkali terjadi. Kebakaran itu memacu lingkaran setan kerusakan ekologi yang jadikan rumput sebagai raja.

“Sebut sesuatu lingkungan dan ada rumput yang bisa bertahan hidup di situ.” Kata Adam Mahood, pakar ekologi riset di service riset Departemen Pertanian AS. “Tiap tempat dengan tinggi 10 kaki yang tidak diaspal akan banyak rumput.”

Kebakaran di tempat rumput umumnya tidak demikian luar biasa dan berusia lebih pendek dibanding kebakaran rimba, tetapi dapat menebar  lebih cepat, habiskan lebih beberapa sumber daya pemadam kebakaran. Dan membakar makin banyak rumah yang dibuat di dekat tempat liar yang riskan kebakaran, kata ahli kebakaran ke CNN.

Sepanjang tiga dasawarsa paling akhir. Jumlah rumah di AS yang remuk karena kebakaran rimba bertambah lebih dari 2x lipat bersamaan dengan makin besarnya api yang berkobar, begitu penemuan sebuah riset belakangan ini. Umumnya dari beberapa rumah itu kebakar bukan lantaran kebakaran rimba, tetapi karena api yang menjalar lewat rumput-rumputan dan semak ilalang.

Pembangkit listrik terdapat mana saja meningkatkan risiko bencana kebakaran hutan

Pembangkit listrik terdapat mana saja meningkatkan risiko bencana kebakaran hutan

Study itu temukan jika daerah Barat ialah daerah yang paling beresiko. Di mana lebih dari dua pertiga rumah yang kebakar sepanjang 30 tahun akhir ada. Dari jumlahnya itu, nyaris 80% kebakar karena kebakaran rumput dan semak ilalang.

Salah satunya efeknya ialah warga membuat di dekat tempat liar yang riskan kebakaran, yang dikatakan sebagai antar-muka di antara tempat liar dan perkotaan. Jumlah kebakaran tempat di teritori peka ini sudah bertambah dengan eksponensial semenjak tahun 1990an. Begitupun dalam jumlah rumah. Sekitaran 44 juta rumah ada di antar-muka di tahun 2020, bertambah 46% sepanjang 30 tahun akhir. Menurut study yang masih sama.

Membuat di tempat lebih gampang kebakar memiliki dampak negatif yang terang. Tetapi karena juga manusia bertanggungjawab atas beberapa kebakaran, karena itu hal ini tingkatkan terjadinya kemungkinan kebakaran.

Lebih dari 80.000 rumah ada di teritori rimba belantara dan perkotaan. Di daerah dengan penduduk jarang-jarang di Kansas dan Colorado yang diatur oleh Bill King. Petugas Dinas Kehutanan AS menjelaskan hidup di pinggir alam membutuhkan perlakuan aktif untuk menghambat kerusakan.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *