Korban penipuan di Zelle jarang mendapatkan uangnya kembali.

Korban penipuan di Zelle jarang mendapatkan uangnya kembali. RUU baru bisa memperbaikinya

Orang Amerika langsung saling menyalurkan miliaran dolar setiap hari melalui Zelle dan aplikasi pembayaran lainnya untuk melakukan segalanya mulai dari membayar pengasuh anak hingga membagi tagihan restoran.

Kecepatan dan kenyamanan platform pembayaran ini sekaligus menjadikannya sangat populer dan menjadi magnet bagi penipu yang menyamar sebagai peternak anjing, penjual tiket, lembaga pemerintah, atau layanan sah lainnya.

Konsumen melaporkan kerugian sebesar $210 juta karena penipu pada aplikasi dan layanan pembayaran pada tahun 2023 saja, 62% lebih banyak dibandingkan dua tahun lalu, menurut data federal. Kerugian akibat penipuan transfer bank atau pembayaran melonjak hampir 150% selama rentang waktu tersebut menjadi $1,9 miliar.

Namun seringkali sangat sulit bagi konsumen untuk mendapatkan kembali uang yang dikirimkan kepada pihak jahat. Bank-bank besar yang mengelola Zelle khususnya “jarang” mengganti uang nasabah yang ditipu oleh penipu, menurut penyelidikan Senat baru-baru ini.

Korban penipuan di Zelle jarang mendapatkan uangnya kembali.

Jadi Partai Demokrat di Kongres memperkenalkan undang-undang baru yang berupaya menindak penipuan pembayaran dengan menutup celah dalam undang-undang yang ada. Partai ini menghadapi potensi pertentangan dari industri perbankan dan prospek yang tidak pasti untuk meloloskan DPR yang dikuasai Partai Republik.

RUU tersebut, yang disponsori oleh Perwakilan Maxine Waters di DPR dan Senator Richard Blumenthal dan Elizabeth Warren di majelis mereka. Akan melindungi konsumen yang ditipu ketika mereka melakukan pembayaran kepada penipu di Zelle, Venmo. Dan platform lainnya. RUU Senat diperkenalkan pada hari Kamis dan RUU DPR akan diperkenalkan pada hari Jumat, kata para pendukung RUU tersebut.

‘Resep menghadapi bencana’
Undang-undang ini akan berlaku untuk semua platform peer-to-peer. Meskipun fokus dari dengar pendapat dan laporan baru-baru ini adalah Zelle. Pemain terbesar di bidang yang berkembang pesat.

“Saat ini, sebagian besar transaksi Zelle terjadi secara instan dan tidak dapat diubah – yang merupakan resep bencana,” kata Blumenthal kepada CNN dalam wawancara telepon. “Zelle dan bank-bank besar yang memilikinya tahu bahwa kecepatan dan kenyamanan ini membuat konsumen menjadi target para penipu yang menipu mereka untuk mendapatkan uang hasil jerih payah mereka.”